Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya
Pranala di Blog ini:
Pemanasan Global (catatan mengenai sebabnya) Pemanasan Global (catatan mengenai akibatnya) Pemanasan Global (Catatan mengenai cara menggurangi dampaknya) Cuaca dan Iklim Klimatologi untuk Pertanian Perubahan Iklim di Bali Susahnya Memprediksi Hujan El Nino dan La Nina Klasifikasi Iklim Perlukan Informasi Peringatan Dini Kebencanaan??? Aplikasi GIS untuk Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson HUJAN La Nina kah Penyebab Banjir Dimusim Kemarau?Bencana Cuaca Info El Nino dan La Nina terkini Identifikasi Hubungan Fluktuasi Nilai SOI Terhadap Curah Hujan Bulanan Di Kawasan Batukaru-Bedugul, Bali Perubahan Iklim; Tinjauan Pustaka PENYEBAB VARIABILITAS HUJAN DI INDONESIA EROSI DAN PERUBAHAN IKLIM PERTUKARAN CO2 ANTARA ATMOSFER DAN LAUT: Pendahuluan EVALUASI ZONA AGROKLIMAT KLASIFIKASI SCHIMIDT-FERGUSON DI PULAU LOMBOK Apa sih Banjir…? Faktor Penyebab Banjir (1) Faktor Penyebab Banjir (2): Perubahan Lingkungan
19 Juli 2008 pukul 8:53 pm
Da kemugkinan ga klo manusia bakal hidup d atas air?
8 Agustus 2008 pukul 3:32 pm
memang penelitian yang telah dilakukan memberikan hasil bahwa penyebab dari perubahan iklim adalah akibat peningkatan GRK. namun demikian perlu juga diingat bahwa sumber energi yang menggerakkan proses cuaca di bumi adalah energi matahari.
seperti diketahui energi matahari yang sampai ke bumi mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor jarak matahari-bumi maupun akibat adanya bintik matahari. jadi yang sekarang menjadi isu penyebab GRK dan perubahan iklim hanya yang bersifat antropogenik padahal masih perlu dilakukan …… salam
12 September 2008 pukul 6:45 pm
@Deblenks
selama kita masih punya mimpi dan keinginan utk beusaha mendapatkan sesuatu yg baru. saya rasa itu mungkin2 aja… 🙂
@I Putu
memang ada banyak sekali faktor yang menyebabkan pemanasan global itu. dan masih banyak juga pertentangan2 yg ada. tp dengan diketahuinya salah satu penyebab pemanasan global, minimal kita punya cara utk mengantisipasinya dan juga punya sesuatu yg bisa kita cegah… dengan mencegahnya, mudah2an pergerakan pemanasan bumi tidak lebih cepat dr skrg…
3 November 2008 pukul 2:27 pm
ya…. pemanasan gloabal adalah salah satu masalah besar dunia dengan itu mari kita bersama meningkatkan pencegahan yang sudah kita jalan kan…
29 November 2008 pukul 4:01 pm
yang paling saya takutkan adalah terjadinya hujan asam, awal mula kehancuran mahluk organik dimuka bumi.
Upaya prefentif walau terlambat tapi harusnya sudah mulai digalakkan. Walau kontribusinya tidak signifikan, namun pengurangan emisi gas dari kendaraan bermotor dan industri harusnya harus ditekan, dan Indonesia walaupun bukan negara Industri namun pemusnahan hutan dengan pembakaran yang belakangan ini terjadi juga harus bertanggung jawab atas meningkatnya iklim global ini.
Mudah mudahan yang kita takutkan tak pernah terjadi…
14 Desember 2008 pukul 8:10 pm
cucu kita masih punya harapan bwt hidup sehat g’??
11 Januari 2009 pukul 10:36 pm
oke kita rame2 selamatkan bumi,byk menanam pohon.buat anak anak cucu kita
21 Maret 2009 pukul 4:30 pm
waduh…. bumi ini smakin panas.bgmn nich????ayo kita jaga bumi.
28 Maret 2009 pukul 11:12 am
keren abizz dah n bener banget
13 April 2009 pukul 7:23 pm
kebetulan gw lg disuruh guru nyari artikel yg berhubungan dgn atmosfer. .
tq ya atas artikelnya
28 April 2009 pukul 4:03 pm
Mencairnya es di kutub memang akan menghilangkan pulau2 yang dekat dengan laut. Cuman sepertinya bukan itu saja yang perlu kita takuti.
Copy:
“Efek domino apa yang membayang bila es di Arktika mencair semua? Mencairnya es di Arktika tidak akan menaikkan level permukaan air laut, melainkan akan mempercepat siklus pemanasan global itu sendiri. Bila es di Arktika mencair semua, 80% sinar matahari yang sebelumnya dipantulkan akan diserap 95% oleh air laut. Konsekuensi lanjut adalah potensi terlepasnya 400 miliar ton gas metana atau 3000 kali dari jumlah gas metana di atmosfer. Gas metana dapat terlepas akibat mencairnya bekuan gas metana yang stabil pada suhu di bawah dua derajat celcius. Seperti diketahui, gas metana memiliki efek rumah kaca 25 kali lebih besar dari gas CO2. Salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah terulangnya bencana kepunahan massal yang pernah terjadi pada 55 juta tahun yang lalu dikenal dengan masa PETM (Paleocene-Eocene Thermal Maximum). Saat itu, gas metana yang terlepas ke atmosfer mengakibatkan percepatan pemanasan global hingga mengakibatkan kepunahan massal. Bukti geologi lain menunjukkan kepunahan massal juga pernah terjadi 251 juta tahun lalu, pada akhir periode Permian. Akibat terlepasnya gas metana, lebih dari 94% spesies mengalami kepunahan massal. Kematian massal terjadi mendadak karena turunnya level oksigen secara ekstrem.”
Senakutkan sekali. So, mulai dari sekarang, dari diri kita, cobalah untuk lebih menyayangi bumi kita ini. Bisa dengan menanam pohon, tidak buang sampah sembarangan, menggunakan barang2 yang bisa didaur ulang, dll.
21 Mei 2009 pukul 7:15 pm
ya iya lah ada hubungan nya kan salah satu dari pemanasan global dari efek rumah kaca atuh,
25 Mei 2009 pukul 3:08 pm
Jgn cuma berdebat… Yg perlu dilakukan sekarang adalah sikap nyata. Mulailah dari diri sendiri. Lakukan apa pun yg bisa menjaga agar bumi ini tetap bisa tersenyum alias gak kepanasan meski sekecil apa pun.
25 Mei 2009 pukul 3:58 pm
yang pntng kta mau hidup Shat,psti ank cucu kita bakalan hidup sehat jga…
12 Agustus 2009 pukul 10:54 am
pemanasan global……………………. itu bisa berbahaya boz
mulai dari dkarang kita kurangilah yg namanya pemanasan global dgn cara menanam pohon…….atau penghijauan.okey
27 September 2009 pukul 7:11 am
Jangan cuma omdo alias omong doang, lalukan donk,,,
1 Oktober 2009 pukul 12:32 pm
bagus
7 Oktober 2009 pukul 7:47 am
duniaku dunia mu juga….duniaku rusak kita pun sama2 merasa khan nya…benar gag?
13 Oktober 2009 pukul 9:41 pm
ya kita harus melakukan pencegahan karna kalau lama kelamaan kita hidup dgn lingkungan seprti ini akn membhyakn bg khdpn kta,tetapi kbykn dr kta hnya bs ngmg tetapi kytaanya………………………………………………………………..?
15 Oktober 2009 pukul 12:46 am
wah kok samakin seram begini ya????
semoga pemanasan global bisa segera di kurangi biar bumi ini terselamatkan dari pemanasan global!
amien..
17 Januari 2010 pukul 10:54 am
sayang nya hanya sedikit manusia yang menyadari ini..
17 Januari 2010 pukul 11:26 am
koq pmanasn global mkn lma mkin mningkat y ?????????
8 Februari 2010 pukul 12:45 pm
Kalau mau bumi tetap menjadi tempat manusia mulai sekarang tiap kita sadar betapa pentingnya menjaga bumi dari bencana. Mari kita sama2 bekerja dan berbuat dengan mengajak semua orang untuk menanam pohon 1 orang 1 pohon dan menjaganya bersama-sama.
18 Februari 2010 pukul 3:27 pm
indonesia merupakan pemasok oksigen d dunia klo hutannya ga d tebangin…bnyak faktor yg menyebabkan pemanasan global…termasuk qta sndiri ikt berperan menambah runyam pemanasan global
25 Februari 2010 pukul 3:09 pm
ingat anak cucu…..yok kita mulai dari diri sendiri ntk menyelamatkan bumi. sip!
4 April 2010 pukul 7:39 pm
apa shi itu efek rumah kaca
7 April 2010 pukul 10:14 pm
sipppp lah!
7 April 2010 pukul 10:15 pm
Bagus! ^_^
Makasih ya
Artikelnya1
7 April 2010 pukul 10:19 pm
Harusnya sampah di daur ulang, di bagi 2 organik sama nonorganik. Trus setiap keluarga menanam pohon! Janagn nebang hutan sembarangan. Mengikuti program peremajaan tanaman!
Kalau bisa setiap kampung ngadain kerja bakti seminggu sekali! Pokoknya bumi harus dijaga agar generasi muda yang berikutnya dapat merasakan kenyamanan.
Jangan buang sampah sembarangan!
7 April 2010 pukul 10:20 pm
pada ngomongin apa to?
7 April 2010 pukul 10:20 pm
efek rumah kaca adalah hal yang perlu diperhatikan oleh semua warga di bumi
7 April 2010 pukul 10:21 pm
Global warming adalah suatu peristiwa yang disebabkan meningkatnya efek rumah kaca (green house effect). Sebenarnya efek rumah kaca bukanlah suatu hal yang buruk, justru dengan adanya efek rumah kaca bumi kita bisa tetap hangat, bahkan memungkinkan kita bisa survive hingga sekarang.
Kamu bisa mengibaratkan bumi kita seperti mobil yang sedang diparkir dalam cuaca yang cerah. Kamu pasti akan berpikir bahwa temperature di dalam mobil pasti akan lebih panas dibandingkan temperature di luar mobil. Sinar matahari memasuki mobil tersebut melalui celah-celah pada kaca jendela dan secara otomatis panas dari sinar matahari akan diserap oleh jok, karpet, dashboard serta benda-benda lain yang berada di dalam mobil. Ketika semua objek tersebut melepaskan kembali panas yang diserapnya, tidak semua panas tersebut akan bisa keluar melalui celah jendela, sebagian justru akan dipantulkan kembali- panas tersebut akan diradiasikan kembali oleh benda-benda yang ada di dalam mobil dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Sehingga sejumlah energy panas akan tetap tinggal di dalam mobil, dan hanya sebagian kecil dari energy tersebut yang bisa melepaskan diri. Pada akhirnya, mobil tersebut akan mengalami peningkatan temperature secara berkala, semakin lama akan semakin panas.
Ketika cahaya matahari mengenai atmosfer serta permukaan bumi, sekitar 70% dari energi tersebut tetap tinggal di bumi, diserap oleh tanah, lautan, tumbuhan serta benda-benda lainnya. 30 % sisanya dipantulkan kembali melalui awan, hujan serta permukaan reflektif lainnya. Tetapi panas yang 70 % tersebut tidak selamanya ada di bumu, karena bila demikian maka suatu saat bumi kita akan menjadi “bola api”). Benda-benda di sekitar planet yang menyerap cahaya matahari seringkali meradiasikan kembali panas yang diserapnya. Sebagian panas tersebut masuk ke ruang angkasa, tinggal di sana dan akan dipantulkan kembali ke bawah permukaan bumi ketika mengenai zat yang berada di atmosfer, seperti karbon dioksida, gas metana dan uap air. Panas tersebut yang membuat permukaan bumi tetap hangat dari pada di luar angkasa, karena energy lebih banyak yang terserap dibandingkan dengan yang dipantulkan kembali. Itulah peristiwa yang disebut dengan efek rumah kaca (green house effect).
14 April 2010 pukul 6:31 pm
weyyy…sadar diri dong para perokok….mau nunggu ancur dulu????????????
23 April 2010 pukul 10:04 pm
mank para perokok g’ sadar pa ya bhwa mrk sedang diserang ma berbagai penyakit???? lagian bentar lagi katana rokok tue haram……. pendukung bngtz tuh………….
17 Mei 2010 pukul 12:16 pm
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
oooooooooooooooooooooooo
MAAf YA AQu 13aRU 133LJAR ngoMONG
17 Mei 2010 pukul 12:20 pm
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
oooooooooooooooooooooooo
MAAf YA AQu 13aRU 133LJAR ngoMONG!!!!!!!:D
30 Mei 2010 pukul 2:44 pm
ya nih,bumi makin panas orang-orangnya juga makin panas.maksud aku orang itu pada ga mikirin situasi bumi so, kita sebagai generasi penerus harus bisa menjaga and merawat bumi.
30 Mei 2010 pukul 9:02 pm
kebetulan saya lagi mengajarkan ERK kepada siswa kls 7, ini sangat membantu sekali, luar biasa, trim’s buat penulis.
17 Juni 2010 pukul 9:04 pm
untuk gambar tolong la kapasitas nya di perkecil
26 Juni 2010 pukul 11:35 pm
Info-nya selalu diupdate dan disebarluaskan
26 Juni 2010 pukul 11:37 pm
siip dan trim infonya
19 Juli 2010 pukul 8:46 pm
tulisan ini sangat membantu saya
kebetulan sekali kakak saya mengajar PLH,
Banyak sekali Bahan yang bisa digunakan untuk Dibagikan kepada para muridnya,
26 Juli 2010 pukul 6:04 pm
infonya lengkap .. 🙂
30 Juli 2010 pukul 8:39 pm
@amat
akan saya usahakan… makasih atas kritikannya…
19 Agustus 2010 pukul 5:13 pm
Setuju mari kta pedulikan bumi untuk anak cucu kita.
21 September 2010 pukul 10:17 am
saya sangat setuju sekali mari gerakkan kepedulian kita terhadap lingkungan,agar tetap terjaga kelestarianya dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan pemanasan global oleh efek rumah kaca.
22 September 2010 pukul 4:26 pm
kenapa orang2 harus memasak dengan tungku kenapa kan sekarang kan indonesia sudah tersedia kompor gas
10 Oktober 2010 pukul 9:15 pm
Mohon izin untuk copy ke blog anak kesayangan. Thankz
10 Oktober 2010 pukul 9:41 pm
[…] https://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan-global-dan-perubahan-iklim/… […]
28 Oktober 2010 pukul 1:20 am
pemanasan global dan perubahan iklim sebenarnya merupakan hasil budaya manusia yang merusak lingkungan. hal ini mungkin dapat dikurangi.iap manusia apa bila secara sadar menjaga kelestarian lingkungan.
7 November 2010 pukul 4:05 pm
aku tau,,, tryt efek rumah kaca dan global warming beda yah…..
14 November 2010 pukul 5:51 pm
makasii. .
dah buat artikel ini. .
sa buat tugas. .
hehe. .
makasii makasii. .
8 Desember 2010 pukul 5:26 pm
@Hafif
coba deh dibaca lg artikelnya… kelihatan kok bagaimana rentetan akibat perilaku manusia, pemanasan global dan perubahan iklim….
11 Desember 2010 pukul 12:06 am
bumi kita uda rusak bradd.. uda k.rasa oleh kita semua,panas tak henti.2.. bgaimana ini.. sebaiknya kita jaga bumi kita,bukan merusaknya.. ay0 kita mulai dari sekarang jaga bumi kita..
26 Januari 2011 pukul 11:12 am
yang perlu bagi kita melakukan yang terbaik disetiap posisi, bagi guru menyebarkan propaganda save the earth ke anak didik, bagi pedagang/pengusaha meminimkan kegiatan yang merusak lingkungan, bagi pakar/ahli berusaha menyelaraskan ilmu dengan perubahan yang ada, khusus bagi pemimpin berusaha mengganti peraturan yang tidak relevan dengan perubahan iklim. selamat berjuang disemua sisi pekerjaan.
8 Februari 2011 pukul 7:18 pm
ayo donk kita rame – rame menanam pohon agar anak cucu kita merasa kan indahnya dunia
13 Maret 2011 pukul 2:11 pm
woww ..
Akuu kan d.suru nyari artikel ttg efek rumah kaca , pemanasan global dan perubahan iklim .. Naah pas z nyari ini yg z dpt .. Jd thx yaa artikel.y
16 April 2011 pukul 7:44 am
makasih ya artikel nya… sangat membantu buat mengerjakan tugas saya. Gomawo ^^
4 Mei 2011 pukul 7:55 pm
T-O-P Bnggetttt……..wt Solusi blajjar. ~_~
hatur nuhun..article.a snggt membantu (-_-)
8 Mei 2011 pukul 8:29 pm
wooww… bagus bgt ! 🙂
ngebantu gue bikin artikel . makasih makasih
very good
20 Mei 2011 pukul 10:34 am
makasih infonya 😀
15 Juli 2011 pukul 6:13 pm
wah kalau bumi n smakin panas bner2 gk kebayang dech jdinya gmn…pokoknya ayo kita harus jga bumi kita jgn seenaknya aja okeyyy
7 September 2011 pukul 8:59 am
Btul kta malaikt,, manusia hanya akan membuat keruskan di muka bumi. Sudh merusk, sebgian yg lain malah narsis dgn menyebut diri mreka rahmtan lil alamin, rhmat bg semesta alam.. Dr sdut pndang mana brni mnyebut rhmatan lil alamin?? Tp tuhan yg sok kuasa trlalu otoriter, tdk mndengarkn saran malaikat ktanya dia lebih tau dr siapapun. Soal perokok sy perolol aktif,, jd salahkn pabrikan rokok,, kalo tdk mnjual tdk mngkin bisa d konsumsi
27 September 2011 pukul 5:37 pm
Kok gegeran dewe,..Indonesia banget…
23 Oktober 2011 pukul 1:54 pm
lebih efisien kalo menanam banyak pohon.
dan mengurangi pemakaian kendaraan / alat elektronik yang berlebihan.
24 November 2011 pukul 12:15 pm
Pembakaran hutan untuk kepentingan perusahaan perkebunan juga membarikan kontribusi besar trhdap global warming. Info yg sangat menarik sobat.
27 November 2011 pukul 10:48 am
[…] besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya Sumber : https://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan-global-dan-perubahan-iklim/ FITRIA PRATIWI 12110849 2 KA […]
5 Januari 2012 pukul 10:39 pm
waspadalah kita para umat manusia pada pemasan global
23 Februari 2012 pukul 10:02 am
wah kalo gini terus bisa2 kiamat…T_T
26 Februari 2012 pukul 4:34 pm
urip.e pan gadi apa ?
yen mbuang emisi gas sing berluiwih.an ?
1 Maret 2012 pukul 3:21 pm
EFEK RUMAH KACA
16 Maret 2012 pukul 2:27 pm
like this….
thx wat infonya….
6 April 2012 pukul 7:25 am
heheeeee
gambarnya keren buat efek rumah kaca 😀
6 April 2012 pukul 7:30 am
bagus nih bwt pelajaran tambahan
hemz…..
pokoknya jangan lupa jaga lingkungan yaaaaaaaaaaaaa…… 😛
10 April 2012 pukul 9:52 am
[…] Sumber: […]
19 Mei 2012 pukul 7:24 pm
menurut saya harus ada kesadaran dari masing masing pribadi orang untuk peduli terhadap lingkungan sebagai penanggulangi bencana alam bahkan kerusakan lingkungan dampak dari global warming dan efek rumah kaca
31 Juli 2012 pukul 2:51 pm
hmmmzzzzz …
coment apa yaa …
ooooooo … aku tau mau coment apa ..
sebenernya indonesia ini sudah banyak trjadi efek rumah kaca … apa lagi didaerah asiatis
31 Agustus 2012 pukul 5:59 pm
no coment wongg utda trlnjurr
4 September 2012 pukul 6:20 pm
Gue sih sebenarnya punya inovasi sih…
kok klo ada printer yang bisa berwarna,
kagak buat printer pemutih ,misal pake kertas korankan kotor tinta di masukin printer dan di print blank dokumen menjadi putih kertas 🙂 jadi koran yang banyak tulisannya itu di daur sederhana.
seperti klo nghapus tulisan salah bisa pake tipxex biar putih dan bisa dibuat nulis lagi.
12 September 2012 pukul 11:54 am
katakan…..untuk tidak ilegal loging.
14 November 2012 pukul 12:48 pm
thanks kakk
3 April 2013 pukul 10:12 pm
tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk that imposibleing
3 April 2013 pukul 10:13 pm
enak nya kalo main lost saga aja
13 Agustus 2013 pukul 2:50 pm
Thanks infonya 🙂
20 Agustus 2013 pukul 4:12 pm
Lalu bagaimana dengan Panel Solar? Apakah mempercepat Pemanasan Global? Karena Panel Solar kini di”gadang-gadang”kan dalam penghematan Energy dan dari sisi lain jg mampu memperlambat Pemanasan Global. Betulkah?
4 April 2014 pukul 2:03 pm
[…] sumber :https://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan-global-dan-perubahan-iklim/ […]
24 Juni 2016 pukul 4:52 am
Materinya sangat membantu untuk UAS 😄
6 Mei 2019 pukul 6:00 pm
Hi guys
I can scrape all the vape shops in your country using my very powerful servers, thousands of dedicated proxies and my custom built software.
I will scrape the likes of Google maps, Yellow Pages, Search Engines and other places.
Scraping your own leads is by far the best way to get fresh and up-to-date leads than buying pre-made vape shop databases and email lists.
If your country is not listed, please order the UK gig if you are based in Europe. For other places, please order the Canada gig.
You will receive an Excel spreadsheet with:
vape shop names
addresses
e-mails
telephone numbers
social media links
websites
*provided vape shops contain this data.
Just to let you know, the software that I will be using is Yoggy’s Money Vault Search Engine Scraper and E-Mail Extractor. This is literally the most powerful web scraper in the world that can produce insanely accurate and comprehensive leads!
You can learn more and order at https://www.fiverr.com/natalycox/scrape-vape-shop-emails-and-leads-for-you
Cheers
28 Desember 2019 pukul 9:55 am
All Vape Stores is a global vape shop directory covering the UK, USA, Canada and pretty much the rest of the world. Here, you will be able to find local vape shops near you, e-liquid brands, vape wholesalers, online and brick-and-mortar vape shops, hemp and CBD product stores and much more.
Global Vape Shop Directory – Find a Vape Shop Near You AllVapeStores.com
List your Business wordpress.com – https://allvapestores.com/add-listing/
17 Februari 2020 pukul 6:18 pm
Dear Friend! How are you? I write to introduce our best vape backlink service. We have big team of professionals from Pakistan, India and Bangladesh who work cheap and do good job with backlinks. You just look at my profile and place order now! https://www.fiverr.com/wellgreen/post-your-cannabis-or-vape-related-link-on-my-blog
11 April 2020 pukul 6:24 am
List wordpress.com with a VAPE STORE DIRECTORY to increase your online exposure and sales. Simply Google “VAPE STORE DIRECTORY”.
18 Februari 2021 pukul 2:20 pm
[…] https://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan-global-dan-perubahan-iklim/ […]