Perubahan Iklim; Tinjauan Pustaka

Perubahan iklim merupakan issue lama, tetapi baru memperoleh perhatian dunia secara serius pada akhir abad ke XIX, dimulai pada saat diselenggarakannya Konverensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro, Brasil tahun1992, dengan dibentuknya badan dunia yang dikenal dengan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Pada periode inilah perubahan iklim, penyebab, dampak yang akan ditimbulkan dan penanggulangan dampak, serta upaya menekan laju perubahan iklim banyak dipelajari dan diupayakan pemecahannya dalam skala Internasional.

Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina berlangsung.

Perubahan iklim ditandai dengan kenaikan suhu atmosfer yang lebih tinggi dari sebelumnya. Kondisi tersebut biasa diikuti oleh kenaikan curah hujan yang disebabkan oleh kenaikan aktivitas konveksi (naiknya massa udara karena pemanasan) di wilayah tersebut. Curah hujan adalah salah satu indikator perubahan iklim (Ahrens, 1988 dalam Slamet dan Berliana, 2006). fluktuasi curah hujan dari rata-rata baik bulanan maupun tahunan serta intensitas hujannya dapat menggambarkan perubahan iklim

Murdiyarso (2003) dalam Berliana et al (2005) dalam Slamet dan Berliana (2006) menyatakan bahwa perubahan iklim adalah berubahnya intensitas unsur-unsur iklim (atau unsur cuaca) dalam jangka panjang ( ± 100 tahun). Oleh karena itu, variabilitas iklim musiman (musim hujan dan kemarau yang berubah mendadak), tahunan (musim kemarau atau hujan yang berubah periodisitasnya) dan dekadal (kejadian iklim ekstrim seperti El Nino dan La Nina) tidak termasuk dalam kategori perubahan iklim.

Perubahan iklim terjadi akibat adanya pemanasan global yang diakibatkan meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, seperti industri, transportasi, kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan dan sebagainya. Pada umumnya perubahan iklim tersebut ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu udara di permukaan bumi dan naiknya paras permukaan laut. Pada umumnya di wilayah benua maritim Indonesia memiliki variabilitas unsur iklim curah hujan yang lebih besar dibanding unsur iklim lainnya seperti suhu, tekanan, dan kelembaban udara (Qodrita dan Berliana, 2006).

Supriatin, et al. (2006) dalam Slamet dan Berliana (2006) menyatakan bahwa hasil uji statistik F untuk variansi curah hujan tahunan, bulan basah (Desember, Januari, Februari), bulan kering (Juni, Juli, Agustus), dan bulan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan (September, Oktober, Nopember) atau sebaliknya dari musim penghujan ke musim kemarau (Maret, April, Mei) dan uji t terhadap rata-rata curah hujan perlakuan (katagori bulan) yang sama menyebutkan bahwa belum terjadi perubahan iklim, baru terjadi perubahan yang sifatnya variabilitas saja.

Pranala di Blog ini:

Pemanasan Global (catatan mengenai sebabnya)
Pemanasan Global (catatan mengenai akibatnya)
Cuaca dan Iklim
Klimatologi untuk Pertanian
Perubahan Iklim di Bali
Susahnya Memprediksi Hujan
El Nino dan La Nina
Klasifikasi Iklim
Perlukan Informasi Peringatan Dini Kebencanaan???
Aplikasi GIS untuk Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson
HUJAN
La Nina kah Penyebab Banjir Dimusim Kemarau?
Bencana Cuaca
Info El Nino dan La Nina terkini
Identifikasi Hubungan Fluktuasi Nilai SOI Terhadap Curah Hujan Bulanan Di Kawasan Batukaru-Bedugul, Bali
PENYEBAB VARIABILITAS HUJAN DI INDONESIA
Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
EROSI DAN PERUBAHAN IKLIM
PERTUKARAN CO2 ANTARA ATMOSFER DAN LAUT: Pendahuluan
EVALUASI ZONA AGROKLIMAT KLASIFIKASI SCHIMIDT-FERGUSON DI PULAU LOMBOK
Apa sih Banjir…?
Faktor Penyebab Banjir (1)
Faktor Penyebab Banjir (2): Perubahan Lingkungan

Tinggalkan komentar

  • counter
  • Add to My Yahoo!
  • Powered by WordPress - WordPress Blogs Directory
  • Top Academics blogs
  • Bookmark and Share
  • Monitored by Pingdom
  • Review www.mbojo.wordpress.com on alexa.com
  • free counters
  • Read this FREE online!