Larangan kantong plastik bisa jadi bumerang bila konsumen ganti plastik lainnya

Penulis: Rebecca Taylor
Lecturer in Economics, University of Sydney

Banyak pemerintah meningkatkan larangan penggunaan produk dari plastik seperti tas bawaansedotanperabotan rumah tangga dan butiran kecil plastik pada kosmetik. Tujuan dari kebijakan ini adalah mengurangi jumlah plastik yang masuk ke tempat pembuangan sampah akhir dan aliran air. Logikanya adalah pelarangan sesuatu mestinya membuat yang dilarang itu berkurang.

Namun, logika ini gagal jika orang-orang sebenarnya menggunakan lagi barang-barang tersebut, alih-alih membeli yang baru. Contoh, tas bawaan plastik yang disebut “sekali pakai” dapat memiliki banyak kehidupan kedua yang tidak terlihat–seperti dipakai tempat sampah, tas kotoran anjing, dan wadah penyimpanan.

Sebuah riset di Inggris menghitung bahwa seorang pembeli perlu menggunakan lagi tas bawaan berbahan katun 131 kali untuk mengurangi potensi pemanasan global–kontribusi total yang diharapkan untuk perubahan iklim–di bawah tas plastik yang digunakan sekali untuk membawa barang yang baru dibeli. Untuk memiliki dampak lebih kecil pada iklim ketimbang tas bawaan plastik yang juga digunakan sebagai kantong sampah, konsumen perlu menggunakan tas katun tersebut 327 kali.

Baca entri selengkapnya »

  • counter
  • Add to My Yahoo!
  • Powered by WordPress - WordPress Blogs Directory
  • Top Academics blogs
  • Bookmark and Share
  • Monitored by Pingdom
  • Review www.mbojo.wordpress.com on alexa.com
  • free counters
  • Read this FREE online!