Sistem Informasi Geografi Perikanan; Sebuah Wacana

Dunia kelautan merupakan dunia yang sangat dinamis, disini hampir semunya bergerak kecuali dasar lautan 😀 . Di wilayah yang merupakan bagian bumi terbesar ini, terdapat banyak sumber daya alam yang bisa menghasilkan pendapatan yang tinggi untuk suatu daerah atau pemerintahan, contohnya adalah sumber daya ikan. Indonesia merupakan suatu negara yang sangat luas dan memiliki sumber daya perikanan yang sangat besar juga. Dengan luas lautan sekitar 5,8 juta km2 dan panjang pantai kurang lebih 81.000 km, maka potensi pendapatan ekonomi dari bidang perikanan akan sangat besar sekali. Menurut Kusyanto (2001) potensi sumber daya perikanan di Indonesia adalah 6.1 juta ton per tahun dan baru termanfaatkan sekitar 57%. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam eksploitasi sumber daya ikan2 tersebut menyebabkan tidak optimumnya pemanfaatan sumber daya ikan yang ada. Pemanfaatan suatu teknologi seperti Sistem Informasi Geografis untuk perikanan di harapkan dapat mampu memberikan suatu gambaran dan suatu tampilan spasial tentang sumber-sumber atau spot-spot perikanan di wilayah indonesia yaitu dengan menggabungkan faktor-faktor lingkungan yang mendukung tempat hidup dan berkumpulnya berbagai jenis ikan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil penangkapan ikan.

Setiap jenis ikan mempunyai suatu kriteria-kriteria lingkungan tersendiri untuk kenyaman hidupnya *ya mirip kayak manusia juga sih, namanya juga mahluk hidup 😀 *. Kriteria-kriteria lingkungan tersebut adalah seperti suhu, makanan (chlorophyl-a), salinitas, pertemuan masa air (eddy), upwelling, dll. Contohnya untuk ikan albacore tuna di laut utara pasifik, ikan ini suka hidup pada kisaran suhu 18.5 – 21.5 oC, dan tingkat klorofil-a 0.3 mg/m3 (Polovia et al., 2001; Zainuddin et al., 2004 dalam Zainuddin, 2006), sedangkan ikan cakalang dan tuna kecil (litle tuna) lebih bahagia hidup pada daerah dengan kisaran suhu 23 – 28 oC (Leavestu dan Hela, 1970 dalam Kusuma, 2004).

Keadaan2 lingkungan yang merupakan syarat kebahagian hidup bagi ikan2 tersebut merupakan suatu sebaran spasial yang dapat di olah dengan Sistem Informasi Geografi. Data-data lingkungan tersebut dapat di peroleh dari data penginderaan jauh seperti Sea Surface Temperature (SST)/suhu laut dan klorofil-a yang bisa diperoleh dari citra MODIS yang bias di download pada situ http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/cgi/browse.pl. sedangkan data-data lokasi pendaratan kapal penagkapan, batas pantai bisa diperoleh dari survei lapangan dan peta dasar wilayah.

Sistem informasi geografi merupakan suatu interaksi antara data-data atribut dan data spasial yang bereferensi geografi. Keunggulan SIG ini dapat dijadikan masukan berharga bagi para nelayan atau pengusaha perikanan untuk mengetahuai lokasi-lokasi penangkapan ikan. Pertanyaan yang sering di lontarkan nelayan adalah dimana lokasi penangkapan ikan yang baik? dan kapan waktunya? Dengan SIG perikanan pertanyaan2 ini bisa di jawab, dengan bantuan data SST, klorofil, PAR (Photosintesis Actibe Radiation) dll bulanan dalam beberapa tahun yang diperoleh dari PJ dan dianalisis dengan SIG akan memberikan tampilan secara geografis kencendrungan seberan dari faktor2 lingkungan yang disukai oleh ikan yang akhirnya memberikan gambaran daerah perkiraan penangkapan ikan.

SIG perikanan lebih sering bermain dengan bentuk data raster. Data2 SST, klorofil dll tersebut merupakan suatu data dari citra satelit yang berbentuk raster. Data raster mempunyai kelemahan dalam proses penyimpaan dan kemampuannya berinteraksi dengan data atribut. Data bentuk raster membutuhkan tempat penyimpanan yang sangat besar sehingga boros hardisk, data raster juga merupakan data angka per pixel sehingga tidak bisa di gabung dengan data tabel, keadaan ini terjadi apabila data raster tersebut bersifat degradasi. Untuk bisa menggabungkannya dengan data tabel harus di reklasifikasi terlebih dahulu, sehingga membentuk ID2. Interkasi data atribut dengan data spasial sangat berguna pada lokasi pendaratan ikan, dimana pelaporan secara berkala tentang hasil penagkapan ikan akan memberikan informasi wilayah penghasil ikan terbesar dan informasi tentang pemanfaatan potensi perikanan yang ada disekitar lokasi pendaratan kapal.

Pengembangan SIG untuk kelautan mempunyai dua kendala umum, pertama bahwa dasar-dasar perkembangan SIG adalah untuk keperluan analisis keruangan pada suatu lahan (land-based sciences), kedua analisis SIG untuk laut lebih banyak menggunakan 3D, sedangkan SIG sendiri masih kurang mampu mengaplikasikan 3D secara baik pada daerah2 yg luas (Davis dan Davis 1988; Wright dan Goodchild 1997 dalam Kusuma, 2004).

Pranala di Blog ini:

PETA
ArcView GIS
Modul ArcView
GPS (Global Positioning System)
Proyeksi Peta
Aplikasi GIS untuk Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson
Implementasi SIG dalam Menunjang Pertanian Berkelanjutan
Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS)
Pemasukan Data Dalam Sistem Informasi Geografi (SIG)
Digitasi Peta Secara Otomatis Lewat ArcGIS
Sistem Informasi Geografi Perikanan; Sebuah Wacana
GIS untuk Penginderaan Jauh dan Indeks Vegetasi
Cara memotong data bentuk raster di ArcView
Peta Jenis Tanah Bali
Data Indonesia Dalam Bentuk *.shp (Gratisssss….!!!)
GIS untuk Penginderaan Jauh dan Indeks Vegetasi
Sistem Informasi Geografi Perikanan; Sebuah Wacana
Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
Joint Tabel di ArcView
Vegetation Index
Registrasi Peta di ArcView Menggunakan Extension Register and Transform tool
Prediksi Erosi dengan USLE dan Sistem Informasi Geografi
PERENCANAAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH
Evaluasi Kesesuaian Curah Hujan, Temperatur dan Ketinggian untuk Tanaman Pisang dengan GIS
Cara memotong file image di ArcView
PERUBAHAN LUASAN TANAMAN MANGROVE DI TAHURA NGURAH RAI – BALI
PERTUKARAN CO2 ANTARA ATMOSFER DAN LAUT: Pendahuluan
Aplikasi SIG dalam Proses Perencanaan
Buka Data SRTM Lewat ArcView
EVALUASI ZONA AGROKLIMAT KLASIFIKASI SCHIMIDT-FERGUSON DI PULAU LOMBOK
PERTUKARAN CO2 ANTARA ATMOSFER DAN LAUT: Eksplorasi Data Penginderaan Jauh – Kecepatan transfer gas CO2

14 Tanggapan to “Sistem Informasi Geografi Perikanan; Sebuah Wacana”

  1. olan Says:

    ilmu yang sangat bermanfaat coz aq ngajar di smkn 1 bima (sape-lambu). terus berkarya cinae..

  2. Cuplis Aceh Says:

    salam kenal mas, saya cukup menarik melihat tampilan citra yang ditampilkan di atas, bisa g’ diberikan tutorial cara membuatnya? thanks mudah-mudahan ilmu yang mas berikan bernilai ibadah disisi tuhan. amin!

  3. La An Says:

    @olan
    terimakasih sa’e… salam buat teman2 di sape 🙂

    @Cuplis Aceh
    salam kenal juga. gambar di atas itu saya download. tp klo mau bikin pake program Seadas. waduh tutorilanya ga ada tuh…

  4. v3 Says:

    Bagus jg nie bwt referensi skripsi……btw buat guru2 SMKK Sape…I.Allah bsk Juni v3 mau pnelitian di Sape…mohon Bantuan yah,,,,,trims…..

  5. Nurie Says:

    Saya ingin menanyakan pustaka terbaru ttg range klorofil-a keberadaan albacore tuna yg bisa dijadikan pustaka bagi skripsi saya. Mohon bantuannya.
    Terema kasih.

  6. bambang Sukresno Says:

    halo Mr. Aan, wah aku seneng baca-baca tulisanmu.
    semoga bermanfaat

    salam
    Bambang Sukresno
    SEACORM

  7. La An Says:

    @Nurie
    sebenarnya http://regional.coremap.or.id/downloads/Laporan-Agenda_penelitian-Final.pdf itu linknya
    tp dah ga bisa di buka lagi… maaf ya…

    @bambang Sukresno
    hallo juga Mr. Bambang… waduh jadi malu saya… guru saya berkunjung ke blog yg ga keren ini…
    semoga bermanfaat bwt semua mas….
    masih perlu bimbingannya lagi nieh…

  8. ebookscience Says:

    koleksi ebook dari bidang lingkungan, geosciences, marine biology dll

    please visit :

    http://koleksiebook.wordpress.com

  9. sl_santoproduct Says:

    dunia perikanan sangat berpotensi melunasi hutang negara yang begitu besarnya dan mampu menyejahterakan rakyat, apabila hasil perikanan dan kelautan Indonesia dikelola dengan baik. karena hasil perikanan Insya Allah tidak akan habis selama masih ada perairan. namun kebijakan pemerintah saat ini tidak begitu mementingkan dunia perikanan. tetapi lebih mementingkan sektor non riil seperti Pasar modal yang haram dan menjual kekayaan alam kepada investor asing yang jelas-jelas merugikan negara
    Susanto
    (mahasiswa jurusan perikanan Unpad)

  10. fery Says:

    mas la an, skr dah alih jalur nih??

    Biasanya kan mbahas tentang SIG/GIS

  11. atni Says:

    mas analisis untuk sig to apa ajash?
    bleh minta artikel tentang analisis sig gak?

    sy to lg TA nah dosen sy minta judul yang analisis nya untuk sig !
    terus klu kunggulan dari sig perikanan diatas itu ap?

    tlong dong mas
    makasih

  12. La An Says:

    @fery
    ga kok…
    masih tuh… 😀

    @atni
    analisis sig itu menghasilkan data spasial dan atribut baru dari beberapa data spasail dan atribut yg merupakan input dari prses SIG. utk lebih lengkapnya coba baca modul ArcViewnya ditulisan saya yg lain.
    keunggulannya? sptny sudah saya tulis diatas, yaitu agar bisa melihat secara spasial sebaran daerah potensi2 penagkapan ikan, memantau hasil tangkapan ikan, dan harapan saya suatu saat nanti bisa direncanakan jenis dan jumlah tangkapan ikan

  13. ADI SUCIPTO online Says:

    Assalamu’alaikum. Artikel yang sangat menarik. Salam kenal mas

  14. Ilmu Pengetahuan Says:

    informmasi menarik dan sangat pemberi Ilmu Pengetahuan kepada pembaca….


Tinggalkan komentar

  • counter
  • Add to My Yahoo!
  • Powered by WordPress - WordPress Blogs Directory
  • Top Academics blogs
  • Bookmark and Share
  • Monitored by Pingdom
  • Review www.mbojo.wordpress.com on alexa.com
  • free counters
  • Read this FREE online!