Pada tulisan saya sebelumnya tentang Hutan Mangrove dan Luasannya Di indonesia mengulas tentang semakin berkurangnya luasan hutan Mangrove, khususnya di Indonesia. pada tulisan ini akan coba di ulas tentang peningkatan luasan tanaman Mangrove di salah satu objek wisata di Bali.
Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai merupakan suatu kawasan hutan bertipe hutan payau yang selalu terenang air payau dan dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasi utama di Tahura ini adalah tanaman mangrove. Tahura ini ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan pada tahun 1993 yang mempunyai luas sekitar 1.373.50 ha. Jenis tanaman yang mendominasi di tahura Ngurah Rai adalah Rhizophora apiculata dan Rhizophora Mucronata, Soneratia alba, Bruguiera gymnorrhyiza, Avecinia marina dan Ceriops tagal.
Tahura Ngurah Rai berada di dua Kabupan/Kota yaitu di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Tahura Ngurah Rai Merupakan muara dari sungai Tukad badung dan Tukad mati yang merupakan sungai utama di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Sungai-sungai ini melewati banyak pemukiman pada sehingga kualitas air di dua sungai berada dalam kondisi tercemar.
Secara umum di Tahura Ngurah Rai terdapat 18 jenis mangrove yaitu Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhyiza, Rhizophora stylosa, Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Excoecaria agalocha, Avicennia lanata, Ceriops tagal, Aegiceras corniculatum, Avicennia officinalis, Bruguiera cylindrical, Sonneratia caseolaris, Lumnitzera racemosa, Ceriops decandra dan Phemphis acidula (BPDAS Unda Anyar, 2008). Semua jenis mangrove ini adalah jenis mangrove sejati (true mangrove).
Alih fungsi lahan, keberadaan sampah dan keadaan air yang terpolusi merupakan masalah utama yang menyebabkan tertekannya pertumbuhan dan perkembangan hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai. Sebelum ditetapkan sebagai Tahura, areal tahura banyak digunakan sebagai tambak oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut dapat dilihat dari foto udara tahun 1994 (Gambar 1). Tukad Badung telah tercemar oleh BOD5, PO4, Colliform dan E-coli yang dinilai berdasarkan kelebihan akan baku mutunya, sedangkan Tukad Mati juga telah tercemar DO, BOD5, PO4 dan Colliform (Pemkot Denpasar dan PPLH UNUD, 2007). Selain kualitas air yang telah menurun, sungai-sungai tersebut juga merupakan sumber sampah sehingga banyak sampah yang bermuara di sekitar Tahura ngurah Rai.
Pemantauan perubahan luasan hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai telah dilakukan oleh Nuarsa et al. (2005), hasil penelitiannya yang menggunakan citra Landsat TM tahun 1994 dan citra Landsat ETM tahun 2003 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan luasan tanaman mangrove dari luas 486.81 ha pada tahun 1994 menjadi 853.56 ha pada tahun 2003 dan hasil penelitian Dilaga (2008) menggunakan citra Landsat ETM tahun 2006 menunjukkan bahwa luasan tanaman mangrove pada tahun 2006 telah meningkat menjadi sebesar 975.42 ha (Gambar 2). Keadaan ini menunjukkan bahwa dalam jangka 12 tahun luasan tanaman mangrove telah meningkat luasanya sebesar 488.61 ha atau dengan kecepatan pertumbuhannya mencapai 40.72 ha per tahun. Hasil pengamatan visual yang dilakukan sendiri oleh penulis berdasarkan interpretasi dari citra Ikonos tahun 2002 dan citra QuickBird tahun 2006 juga menunjukkan terjadi perubahan tutupan tanaman mangrove seperti yang terlihat pada kotak berwarna merah pada Gambar 3 dan Gambar 4.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap foto udara sebelum tahun 1994, tahun 1994 dan citra satelit ikonos tahun 2002 telihat perubahan yang sangat drastis terhadap luasan hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai (Gambar 5). Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa sebelum tahaun 1994 dan tahun 1994 kerapatan tanaman mangrove masih jarang dan keberadaannya hanya terletak luar dekat ke arah laut. Keberadaan Estuari DAM banyak menghilangkan tanaman mangrove. Tahun 2002 terlihat bahwa kerapatan mangrove sangat tinggi yang ditunjukkan oleh tekstur area bervegatasi dari citra ikonos cukup halus.
Keberadaan Mangrove Information Center (MIC) (Pusat Informasi Mangrove) sangat berpengaruh terhadap peningkatan luasan tanaman mangrove pada Tahura Ngurah Rai. MIC mempunyai mempunyai fungsi sebagai pusat pengelolaan dan pelatihan mangrove yang berkelanjutan sehingga bisa merealisasikan keberadaan wisata alam hutan mangrove di kawasan Tahura Ngurah Rai. Gambaran umum kondisi wisata alam hutan mangrove yang berupa mangrove trail dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7. Akan tetapi perubahan luas tanaman mangrove ini hanya terjadi di areal-areal yang memang dilakukan proses rehabilitasi tanaman mangrove, sedangkan di areal-areal hutan mangrve disekitar jalan raya khususnya jalan by pass ngrah rai, banyak areal tanaman mangrove yang telah beralih fungsi menjadi tanaman gedung. walaupun tidak terlalu besar, tapi hal cukup menghawatirkan. pilihan ini cukup sulit, karena perkembangan kota selalu membutuhkan lahan, dan lahan hutan mangrove di Kota Denpasar merupakan salah satu lahan paling strategis di Kota Denpasar. Penyeimbangan oleh pengambil kebijakan diperlukan dalam menentukan pilihan ini, Tanaman Mangrove atau Perkembangan Kota???
DAFTAR PUSTAKA
BPDAS Unda Anyar. 2008. Kondisi Hutan Mangrove di Wilayah Kerja BPDAS Unda Anyar.
Dilaga, R.S. 2008. Studi Analisis Spektral Citra Satelit untuk Menentukan Karakteristik Mangrove Di Kawasan Teluk Benoa Bali. Skripsi. Jurusan MIPA Universitas Udayana. Denpasar.
Nuarsa, I.W., I W.S. Adnyana, Y. Sugimori, S. Kanno, and F. Nishio 2005. Development of The New Algorithm for Mangrove Classification. International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences, 2. 57-64.
Pemkot Denpasar dan PPLH UNUD. 2007. Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup Kota Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar dan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana. Denpasar
Pranala di Blog ini:
Asyiknya Berjalan-jalan di dalam Hutan Mangrove Hutan Mangrove dan Luasannya di indonesia Perubahan Iklim di Bali PETA ArcView GIS Modul ArcView GPS (Global Positioning System) Proyeksi Peta Aplikasi GIS untuk Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson Implementasi SIG dalam Menunjang Pertanian Berkelanjutan Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS) Pemasukan Data Dalam Sistem Informasi Geografi (SIG)Digitasi Peta Secara Otomatis Lewat ArcGIS Sistem Informasi Geografi Perikanan; Sebuah Wacana GIS untuk Penginderaan Jauh dan Indeks Vegetasi Cara memotong data bentuk raster di ArcView Peta Jenis Tanah Bali Data Indonesia Dalam Bentuk *.shp (Gratisssss….!!!) GIS untuk Penginderaan Jauh dan Indeks Vegetasi Sistem Informasi Geografi Perikanan; Sebuah Wacana Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh Joint Tabel di ArcView Vegetation Index Registrasi Peta di ArcView Menggunakan Extension Register and Transform tool Prediksi Erosi dengan USLE dan Sistem Informasi Geografi PERENCANAAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH Evaluasi Kesesuaian Curah Hujan, Temperatur dan Ketinggian untuk Tanaman Pisang dengan GIS Cara memotong file image di ArcView PERUBAHAN LUASAN TANAMAN MANGROVE DI TAHURA NGURAH RAI – BALI PERTUKARAN CO2 ANTARA ATMOSFER DAN LAUT: Pendahuluan Aplikasi SIG dalam Proses Perencanaan Buka Data SRTM Lewat ArcView EVALUASI ZONA AGROKLIMAT KLASIFIKASI SCHIMIDT-FERGUSON DI PULAU LOMBOK PERTUKARAN CO2 ANTARA ATMOSFER DAN LAUT: Eksplorasi Data Penginderaan Jauh – Kecepatan transfer gas CO2
29 April 2009 pukul 10:23 pm
Trimakasih banget y cz informasi ini sgt membantu saya dalam mata kuliah SIG
Sukses teres N teruslah berkarya…
4 Mei 2009 pukul 10:07 pm
@ivancnd86
sama2…
16 Januari 2010 pukul 2:38 pm
Salam lestari…..
Saya sangat tertarik dengan informasi yang disajikan dengan Informasi yang disajikan oleh Manggrove Information centre (MIC). Apakah saya bisa mendapat informasi lebih lanjut dari MIC tentang Pengelolaan Hutan Manggrove agar tetap berkelanjutan, yang nantinya saya bisa terapkan di daerah saya.
Salam
Paul Mandibondibo
Siswa IALF. Jln Sesetan
23 Januari 2010 pukul 11:04 pm
@Paul Mandibondibo
silahkan langsung kunjungi MICnya di jalan raya bay pass ngurah rai. saya rasa pegawai2 disana akan senang membantu kita2 yang menginginkan infomasi lebih tentang mangrove dan pengelolaannya. dari sesetan ke MIC dekat kok… :D, kalau saya sedikit agak jauh…
12 Juli 2010 pukul 11:03 am
thanx infonya bli, jadi lebih taw tentang hutan mangrove