MIKORIZA

Asosiasi simbiotik antara jamur dengan akar tanaman yang membentuk jalinan interaksi yang kompleks dikenal dengan mikoriza yang secara harfiah berarti “akar jamur” (Atmaja, 2001). Secara umum mikoriza di daerah tropika tergolong didalam dua tipe yaitu: Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA)/Endomikoriza dan Vesikular-Arbuskular Mikoriza (VAM)/Ektomikoriza. Jamur ini pada umumnya tergolong kedalam kelompok ascomycetes dan basidiomycetes (Pujianto, 2001).

Mikoriza berasal dari kata Miko (Mykes = cendawan) dan Riza yang berarti Akar tanaman. Struktur yang terbentuk dari asosiasi ini tersusun secara beraturan dan memperlihatkan spektrum yang sangat luas baik dalam hal tanaman inang, jenis cendawan maupun penyebarannya. Nahamara (1993) dalam Subiksa (2002) mengatakan bahwa mikoriza adalah suatu struktur yang khas yang mencerminkan adanya interaksi fungsional yang saling menguntungkan antara suatu tumbuhan tertentu dengan satu atau lebih galur mikobion dalam ruang dan waktu.

Kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan biji juga cocok untuk perkecambahan spora mikoriza. Demikian pula kindisi edafik yang dapat mendorong pertumbuhan akar juga sesuai untuk perkembangan hifa. Jamu mikoriza mempenetrasi epidermis akar melalui tekanan mekanis dan aktivitas enzim, yang selanjutnya tumbuh menuju korteks. Pertumbuhan hifa secara eksternal terjadi jika hifa internal tumbuh dari korteks melalui epidermis. Pertumbuhan hifa secara eksternal tersebut terus berlangsung sampai tidak memungkinnya untuk terjadi pertumbuhan lagi. Bagi jamur mikoriza, hifa eksternal berfungsi mendukung funsi reproduksi serta untuk transportasi karbon serta hara lainnya kedalam spora, selain fungsinya untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah untuk digunakan oleh tanaman (Pujianto, 2001)

Atmaja (2001) mengatakan bahwa pertumbuhan Mikoriza sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti:

1. Suhu

Suhu yang relatif tinggi akan meningkatka aktifitas cendawan. Untuk daerah tropika basah, hal ini menguntungkan. Proses perkecambahan pembentukkan MVA melalui tiga tahap yaitu perkecambahan spora di tanah, penetrasi hifa ke dalam sel akar dan perkembangan hifa didalam konteks akar. Suhu optimum untuk perkecambahan spora sangat beragam tergantung jenisnya. Beberapa Gigaspora yang diisolasi dari tanah Florida, diwilayah subtropika mengalami perkecambahan paling baik pada suhu 34°C, sedangkan untuk spesies Glomus yang berasal dari wilayah beriklim dingin, suhu optimal untuk perkecambahan adalah 20°C. Penetrasi dan perkecambahan hifa diakar peka pula terhadap suhu tanah. Pada umumnya infeksi oleh cendawan MVA meningkat dengan naiknya suhu. Schreder (1974) dalam Atmaja (2001) menemukan bahwa infeksi maksimum oleh spesies Gigaspora yang diisolasi dari tanah Florida terjadi pada suhu 30-33°C. Suhu yang tinggi pada siang hari (35°C) tidak menghambat perkembangan dan aktivitas fisiologis MVA. Peran mikoriza hanya menurun pada suhu diatas 40°C. Suhu bukan merupakan faktor pembatas utama dari aktifitas MVA. Suhu yang sangat tinggi berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman inang. MVA mungkin lebih mampu bertahan terhadap suhu tinggi pada tanah bertekstur berat dari pada di tanah berpasir.

2. Kadar air tanah

Untuk tanaman yang tumbuh didaerah kering, adanya MVA menguntungkan karena dapat meningkatkan kemampuan tanaman untuk tumbuh dan bertahan pada kondisi yang kurang air (Vesser et el,1984dalam Pujianto, 2001). Adanya MVA dapat memperbaiki dan meningkatkan kapasitas serapan air tanaman inang. Ada beberapa dugaan mengapa tanaman bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan diantaranya adalah:

adanya mikoriza resitensi akar terhadap gerakan air menurun sehingga transfer iar ke akar meningkat.

Tanaman kahat P lebih peka terhadap kekeringan, adanya MVA menyebabkan status P tanaman meningkat sehingga menyebabkan daya tahan terhadap kekeringan meningkat pula.

Adanya hifa eksternal menyebabkan tanaman ber-MVA lebih mampu mendapatkan air daripada yang tidak ber-MVA tetapi jika mekanisme ini yang terjadi berarti kandungan logam-logam lebih cepat menurun. Penemuan akhir-akhir ini yang menarik adanya hubungan antara potensial air tanah dan aktifitas mikoriza. Pada tanaman bermikoriza jumlah air yang dibutuhkan untuk memproduksi 1gram bobot kering tanaman lebih sedikit daripada tanaman yang tidak bermikoriza.

Tanaman mikoriza lebih tahan terhadap kekeringan karena pemakaian air yang lebih ekonomis.

Pengaruh tidak langsung karena adanya miselin eksternal menyebabkan MVA efektif didalam mengagregasi butir-butir tanah sehingga kemampuan tanah menyimpan air meningkat.

3. pH tanah

Cendawan pada umumnya lebih tahan lebih tahan terhadap perubahan pH tanah. Meskipun demikian daya adaptasi masing-masing spesies cendawan MVA terhadap pH tanah berbeda-beda, karena pH tanah mempengaruhi perkecambahan, perkembangan dan peran mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman. Glomus fasciculatus berkembang biak pada pH masam. Pengapuran menyebabkan perkembangan G. fasciculatus menurun (Mosse, 1981 dalam Atmaja, 2001). Demikian pula peran G.fasciculatus di dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman pada tanah masam menurun akibat pengapuran (Santoso, 1985). Pada pH 5,1 dan 5,9 G. fasciculatus menampakkan pertumbuhan yang terbesar, G. fasciculatus memperlihatkan pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan tanaman justru kalau pH 5,1 G. Mosseae memberikan pengaruh terbesar pada pH netral sampai alkalis (pH 6,0-8,1).

Perubahan pH tanah melalui pengapuran biasanya berdampak merugikan bagi perkembangan MVA asli yang hidup pada tanah tersebut sehingga pembentukan mikoriza menurun (Santosa, 1989). Untuk itu tindakan pengapuran dibarengi tindakan inokulasi dengan cendawan MVA yang cocok agar pembentukan mikoriza terjamin.

4. Bahan organik

Bahan organic merupakan salah satu komponen penyusun tanah yang penting disamping air dan udara. Jumlah spora MVA tampaknya berhubungan erat dengan kandungan bahan organic didalam tanah. Jumlah maksimum spora ditemukan pada tanah-tanah yang mengandung bahan organic 1-2 persen sedangkan pada tanah-tanah berbahan organic kurang dari 0,5 persen kandungan spora sangat rendah (Pujianto, 2001). Residu akar mempengaruhi ekologi cendawan MVA, karena serasah akar yang terinfeksi mikoriza merupakan sarana penting untuk mempertahankan generasi MVA dari satu tanaman ke tanaman berikutnya. Serasah akar tersebut mengandung hifa,vesikel dan spora yang dapat menginfeksi MVA. Disamping itu juga berfungsi sebagai inokulasi untuk tanaman berikutnya.

5. Cahaya dan ketersediaan hara

Bjorman dalam Gardemann (1983) dalam Atmaja (2001) menyimpukan bahwa dalam intensitas cahaya yang tinggi kekahatan sedang nitrogen atau fosfor akan meningkatkan jumlah karbohidrat di dalam akar sehingga membuat tanaman lebih peka terhadap infeksi cendawan MVA. Derajat infeksi terbesar terjadi pada tanah-tanah yang mempunyai kesuburan yang rendah. Pertumbuhan perakaran yang sangat aktif jarang terinfeksi oleh MVA. Jika pertumbuhan dan perkembangan akar menurun infeksi MVA meningkat.

Peran mikoriza yang erat dengan peyediaan P bagi tanaman menunjukkan keterikatan khusus antara mikoriza dan status P tanah. Pada wilayah beriklim sedang konsentrasi P tanah yang tinggi menyebabkan menurunnya infeksi MVA yang mungkin disebabkan konsentrasi P internal yang tinggi dalam jaringan inang (Santosa, 1989).

Hayman (1975) dala Atmaja (2001) mengadakan studi yang mendalam mengenai pemupukan N dan P terhadap MVA pada tanah di wilayah beriklim sedang. Pemupukkan N (188 kg N/ha) berpengaruh buruk terhadap populasi MVA. Petak yang tidak dipupuk mengandung jumlah spora 2 hingga 4 kali lebih banyak dan berderajat infeksi 2 hingga 4 kali lebih tinggi dibandingkan petak yang menerima pemupukkan. Hayman mengamati bahwa pemupukkan N lebih berpengaruh daripada pemupukkan P, tetapi peneliti lain mendapatkan keduanya memiliki pengaruh yang sama.

6. Logam berat dan unsur lain

Pada percobaan dengan menggunakan tiga jenis tanah dari wilayah iklim sedang didapatkan bahwa pengaruh menguntungkan karena adanya MVA menurun dengan naiknya kandungan Al dalam tanah. Aluminium diketahui menghambat muncul jika ke dalam larutan tanah ditambahkan kalsium (Ca). Jumlah Ca didalam larutan tanah rupa-rupanya mempengaruhi perkembangan MVA. Tanaman yang ditumbuhkan pada tanah yang memiliki derajat infeksi MVA yang rendah. Hal ini mungkin karena peran Ca2+ dalam memelihara integritas membran sel.

Beberapa spesies MVA diketahui mampu beradaptasi dengan tanah yang tercemar seng (Zn), tetapi sebagian besar spesies MVA peka terhadap kandungan Zn yang tinggi. Pada beberapa penelitian lain diketahui pula bahwa strain-strain cendawan MVA tertentu toleran terhadap kandungan Mn, Al dan Na yang tinggi.

7. Fungisida

Fungisida merupakan racun kimia yang diracik untuk membunuh cendawan penyebab penyakit pada tanaman, akan tetapi selain membunuh cendawan penyebab penyakit fungisida juga dapat membunuh mikoriza, dimana pemakainan fungisida ini menurunkan pertumbuhan dan kolonisasi serta kemampuan mikoriza dalam menyerap P.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh tanaman inang dari adanya asosiasi mikoriza adalah sebagai berikut (Rahayu dan Akbar, 2003):

Meningkatkan penyerapan unsur hara

Tanaman yang bermikoriza biasanya tumbuh lebih baik dari pada yang tidak bermikoriza, dapat meningkatkan penyerapan unsur hara makro dan beberapa unsure hara mikro. Selain itu akar tanaman yang bermikoriza dapat menyerap unsure hara dalam bentuk terikat dan tidak tersedia untuk tanaman (Serrano, 1985 dalam Suhardi, 1992 dalam Rahayu dan Akbar, 2003).

De la Cruz (1981) dalam Atmaja (2001) melaporkan lebih banyak lagi unsure hara yang serapannya meningkat dari adanya mikoriza. Unsure hara yang meningkat penyerapannya adalah N, P, K, Ca, Mg, Fe, Cu, Mn dan Zn. Hubungan antara MVA dengan organisme tanah tidak bias diabaikan, karena secara bersama-sama keduanya membantu pertumbuhan tanaman.

Tahan terhadap serangan pathogen

Mikoriza dapat berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya infeksi patogen akar. Mekanisme perlindungan ini bias diterangkan sebagai berikut:

adanya lapisan hifa (mantel) dapat berfungsi sebagai pelindung fisik untuk masuknya pathogen

☺ mikoriza menggunakan hampir semua kelebihan karbohidrat dan eksudat akar lainnya, sehinga tidak cocok bagi patogen.

fungi mikoriza dapat melepaskan antibiotik yang dapat menghambat perkembangan patogen.

Sebagai konservasi tanah

Fungi mikoriza yang berasosiasi dengan akar berperan dalam konservasi tanah, hifa tersebut sebagai kontributor untuk menstabilkan pembentukan struktur agregat tanah dengan cara mengikat agregat-agregat tanah dan bahan organic tanah.

Mikoriza dapat memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh

Fungi mikoriza dapat memberikan hormon seperti auxin, sitokinin, giberellin, juga zat pengatur tumbuh seperti vitamin kepada inangnya.

Sebagai sumber pembuatan pupuk biologis.

Fungi ini dapat diisolasi, dimurnikan dan diperbanyak dalam biakan monnesenil.

Isolat-isolat tersebut dapat dikemas dalam bentuk inokulum dan sebagai sumber material pembuat pupuk biologis yang dapat beradaptasi pada kondisi daerah setempat (Setiadi, 1994).

Sinergis dengan mikroorganisme lain

Keberadaan mikoriza juga bersifat sinergis denagn mikroba potensial lainnya seperti bakteri penambat N dan bakteri pelarut fosfat.

Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan

Fungi mikoriza berperan dalam mempertahankan stabilitas keanekaragaman tumbuhan dengan cara transfer nutrisi dari satu akar tumbuhan ke akar tumbuhan lainnya yang berdekatan melalui struktur yang disebut Bridge Hypae.

Pustaka

Atmaja, I Wayan Dana. 2001. Bioteknologi Tanah (Ringkasan Kuliah). Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar

Iskandar, Dudi. 2002. Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Pertumbuhan dan Adapsi Tanaman Di Lahan Marginal. ____________

Notohadinagoro, Tejoyuwono. 1997. Bercari manat Pengelolaan Berkelanjutan Sebagai Konsep Pengembangan Wilayah Lahan Kering. Makalah Seminar Nasional dan Peatihan Pengelolaan Lahan Kering FOKUSHIMITI di Jember. Universitas Jember. Jember

Pujiyanto. 2001. Pemanfatan Jasad Mikro, Jamu Mikoriza dan Bakteri Dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan Di Indonesia: Tinjauan Dari Perspektif Falsafah Sains. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

Rahayu, Novi., dan Ade Kusuma Akbar. 2003. Pemanfaatan Mikoriza dan Bahan Organik Dalam Rangka Reklamasi Lahan Pasca Penambangan. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Pontianak

Santosa, Dwi Andreas. 1989. Teknik dan Metode Penelitian Mikorisa Vesikular-Arbuskular. Laboraturium Biologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor

Subiksa, IGM. 2002. Pemanfatan Mikoriza Untuk Penanggulangan Lahan Kritis. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

Suwardji. 2003. Profil Wilayah Lahan Kering Propinsi NTB: Potensi, Tantangan dan strategi Pengembangannya. Makalah Seminar Nasional FOKUSHIMITI BEW III di Mataram. Universitas Mataram. Mataram


Pranala di Blog ini:

Ilmu Tanah
Tanah dan Lahan
Tanah
Susunan Utama Tanah
Segitiga Tekstur
Evaluasi Lahan
SUMBERDAYA
Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik, Latar Belakangnya
Resep Pembuatan Kascing Dari Segi Ilmu Tanah
LAHAN KERING
Konservasi Tanah dan Air di Lahan Kering
Konservasi Tanah di Pulau Nusa Penida
EROSI DAN PERUBAHAN IKLIM
Pengaruh Tutupan Kanopi terhadap Besarnya Erosi Tanah
Prediksi Erosi dengan USLE dan Sistem Informasi Geografi
Klimatologi untuk Pertanian
Klasifikasi Iklim
MIKORIZA
Mikoriza, Tanah dan Tanaman di Lahan Kering
PERTANIAN PADA MASA BALI KUNO
Sejarah FOKUSHIMITI (Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia)
Struktur Organisasi FOKUSHIMITI
Potensi Sampah Kota Sebagai Sumber Bahan Organik
Sampah dan Permasalahannya
Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS)
Aplikasi GIS untuk Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson
Implementasi SIG dalam Menunjang Pertanian Berkelanjutan
Peta Jenis Tanah Bali
Evaluasi Kesesuaian Curah Hujan, Temperatur dan Ketinggian untuk Tanaman Pisang dengan GIS
Aplikasi SIG dalam Proses Perencanaan

57 Tanggapan to “MIKORIZA”

  1. aan Says:

    dengan melihat kemampuan mikoriza memperbaiki kondisi tanah/lingkungan dan tanaman mikoriza mungkin dapat dicoba untuk diterapkan pada endapan lumpur lapindo,ya!

  2. La An Says:

    namanya sama nieh 🙂
    bisa2 aja mas aan seandainya pingin mikoriza itu diterapkan di lokasi endapan lumpur lapindo. tapi seperti yg dah ditulis diatas ada faktor2 lingkungan yg mempengaruhi pertumbuhan mikoriza. seandainya faktor lingkungannya cocok, mikoiza bisa membantu proses perbaikan endapan lumpur

  3. H.Tambunan Says:

    Mikorriza sangat baik terhadap pertumbuhan tanaman. Kami sedang memperbanyak mikorriza dalam media serbuk gergaji.Serbuk gergaji dikukus selama 8 jam. Pertumbuhannya sangat bagus pada permukaan serbuk gergaji nampak hypa dan spora warna putih dan hijau.Kami telah mencobanya pada tanam jagung dalam pot hasilnya pada aplikasi mikorriza panjang akar dan jumlah akar sangat banyak jika dibandingkan dengan tanpa aplikasi mikorriza. Mohon panduan /petunjuk bagaimana caranya jika kita ingin memperbanyak mikorriza dalam media tepung. Atas bantuannya diucapkan terimakasih.

  4. H.Tambunan Says:

    apa makusudnya kita tidakmengerti.

  5. Sully Says:

    mikorizha untuk daerah kering sprtinya cocok ya. bagaimana kalo penerapannya pada tanaman cendana??? apakah akan terjadi simbiosis yang mantap juga seperti pada pinus atau tanaman lainnya?? thnx

  6. La An Says:

    yup… memang mikoriza sangat cocok utk daerah kering, malah klo daerah tergenag dia ga bisa bisa idup
    coba waktu menanam cendana taburkan dulu bibit mikoriza di lubang penanaman. klo faktor2 lingkungannya mendukung, pasti bisa tersimbiosis

  7. lisa Says:

    saya ingin menanyakan bagaimana tentang mikoriza yang terdapat di hutan papua terutama jenis ektomikoriza?

  8. kadafi Says:

    mas tolong dong aku lgi penelitian tentang mikoriza bantu cari pengaruh mikoriza terhadap tanaman dan stabilitas agrewgat bisa???????????

  9. Ani Says:

    tolong dong mas Ani lagi penelitian ttg mikoriza terutama yang mempengaruhi perkembangan spora dan infeksi mikoriza terhadap tanaman inang. kalau ada bahannya tentang itu kirim ke amail ini ya… thanks’ y

    oh ya
    and nanya mas gimana pengaruh pupuk kimia (buatan ) terhadap mikoriza? tolong jawabannya ya kalau ada bahan/ sumbernya kirimin dong

  10. V3YO Says:

    MAS TOLONG DONK, SAYA LAGI PENELITIAN TENTANG PENGARUH PEMBERIAN MIKORIZA TERHADAP ACACIA MANGIUM DITANAH BEKAS PERTAMBANGAN, TOLONG DONK MAS APAKAH PERKEMBANGAN MIKORIZA ITU DIPENGARUHI OLEH KESUBURAN TANAH, KALAU TANAH BEKAS TAMBANG ITUKAN UDAH RUSAK, JADI GIMANA DONK?

  11. La An Says:

    @lisa
    waduh saya tidak tau tuh jenis mikoriza yg ada di papua. tapi klo ngmongin yg jenis ektomikoriza, saya rasa semua sama kok. cuman tempat dan tanaman inokulannya aja yg berbeda.

    @Ani, kadafi dan V3Y0
    coba baca tulisan “Mikoriza, Tanah dan Tanaman di Lahan Kering” di blog ini, sedikit penjelasan ada di tulisan itu atau lihat link-link di bawah

    Link 1
    Link 2
    Link 3
    Link 4
    Link 5

  12. kadafi Says:

    mas….penelitaan aku tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah dan stabilitas agregat…kata dosen aku karena kadar Na-dd pada lahan percobaan tinggi. mas bantuin cari pengaruh mikoriza terhadap kompos bisa??? trus pengaruh mikoriza terhadap stabilitas agregat bisa????

    mas…penelitian aku judulnya pengaruh pemberian kompos dan mikoriza terhadap pertumbuhan dan stabilitas agregat pada tanah tsunami.
    tapi setelah penelitian hasilnya berbeda nyata mas? sekarang aku bingung bagai mana membuat pembahasannya……mas mau gak bantuin??????

  13. sugie Says:

    Assalamuallaikum Wr. Wb.
    Mas aku punya penelitian EFEKTIFITAS MIKORIZA DENGAN SERESAH DAUN BETATAS (UBI JALAR) PADA TANAMAN KEDELAI PADA TANAH PODZOLIK MERAH-KUNING

    MAS MOHON BANTUAN REFERENSI….
    TOLONG BISA DIKIRIM KE E-MAIL SAYA…

    terima kasih
    Syukron Jazakallah..
    Wass………

  14. Truman Says:

    Mas, saya ingin belajar bagaimana cara memperbanyak spora Mikoriza. Ajari donk. Terus bagaimana cara mengambil spora Mikoriza dari alam, apa bisa diundang mikoriza nya?
    Thanks.

    TRUMAN

  15. La An Says:

    @kadafi, sugie & Truman
    coba lihat link dibawah, semoga membantu
    Link 1
    Link 2
    Link 3
    Link 4
    Link 5

  16. je Says:

    “Mikoriza dapat berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya infeksi patogen akar”
    apakah tanah mempengaruhi?
    jika iya jenis tanah apa yang berpengaruh positif?
    makasih

  17. mkohar Says:

    mkasih bnget infonya, mo tnya nich, cara mendapatkan di pasaran apa udah ada ? jawab ya

  18. La An Says:

    @je
    belum pernah baca klo jenis tanah mempengaruhinya. krn infeksi patogen akar akan sangat tergantung dari kematangan bahan organik yang digunakan dalam pemupukan di area tersebut…

    @mkohar
    biasanya penjualan mikoriza di barengin dengan pupuk batuan fosfat… jadi bibit mikoriza dan batuan fosfat itu di camur. itu yg saya lihat dulu…

  19. mundirun Says:

    untuk mas mkohar dan lainnya yang nyari Mikroriza

    Mikoriza bisa didapat di Pusat Antar Universitas IPB, Balai Mikrobiologi Puspitek Serpong, Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor. Atau untuk keterangan lebih lengkap email ke saya mundirun07@yahoo.com

  20. Deny Says:

    mau bertanya…klo cara mem-packing- mikoriza hasil perbanyakan bagus nya bagaimana..??? bukan poada medium zeolit tapi medium tanah…

  21. Harman Says:

    Saya sangat tertarik dengan manfaat mikoriza ini. Apakah mungkin diaplikasikan pada tanaman sawit di daerah lowland, bekas persawahan tadah hujan. Dimana bisa saya beli, berapa harganya? Sbg informasi domisili saya di Labuhanbatu Sumut. Makasih

  22. Irwan Muas Says:

    Untuk pak Harman di Labuhanbatu, Sumut. Fungi mikoriza arbuskula (FMA), sangat mungkin diaplikasikan pada tanaman sawit, termasuk di daerah lowland. Aplikasi dari inokulum FMA ini sebaiknya dilakukan pada periode (fase) pembibitan. Inokulum FMA ini juga dapat diperoleh di Balitbu Tropika, Solok, Sumbar. Harga per kilo, Rp 60.000,- (diluar ongks kirim). Pemberiannya cukup hemat, cukup sekitar 3 – 4 gram per bibit, karena kepadatan sporanya tinggi. Juga tersedia inokulum yg berbentuk tablet. Untuk info lebih lanjut dpt hubungi e-mail: irwan_muas@yahoo.co.id

  23. Martha A Sihaloho Says:

    mas mo ny ne..ada ga yang nyoba aplikasi CMA atau FMA ini ke tanaman jahe . kalau ada tolong dong dipublikasikan saya tertarik untuk mengaplikasikannya ke jahe.trims

  24. Karina Says:

    mas.,,.,
    penelitian saya mengenai “Pengaruh Komposisi Media Zeolit dan Arang Sekam serta Isolat Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap Panjang Akar, Panjang Akar Terinfeksi dan Bobot Akar Sorgum (Sorghum bicolor L.)”

    kalo ada referensi mengenai hubungan arang sekam dan mikoriza, dan mengenai beberapa jurnal yg berhubungan dengan parameter yang saya ambil…dimohon bantuannya.,.,

    thanks ya ,mas…..

  25. petter Says:

    teman2 boleh tahu dimana beli mikoriza di daerah jawa/jawa tengah
    saya mau coba di tanaman sejenis kayu sengon. bisa enggak.
    saya butuh sekali katanya harus di berikan sebelum bibit di tanam biar akarnaya bagus.

  26. wian Says:

    halo teman2 boleh tidak bantu saya untuk kirimin pustaka tentang mikoriza, soalnya aku mau penelitian di papua nee.

  27. lisa Says:

    kalo tanah yang telah diinfestasi mikoriza tergenang air, sehingga RH tinggi apakah mikoriza masih mampu bekerja dengan baik untuk tanaman??

  28. irwan muas Says:

    Untuk mbak lisa, kalo tergenangnya tidak lama, kemudian kering lagi (tidak tergenang), fungi mikoriza masih bisa hidup dan berfungsi dengan baik. dalam hal ini tentu saja kalau si fungi mikoriza tersebut sudah mengkolonisasi akar tanaman. memang fungi mikoriza ini bersifat aerob.

  29. Endah Says:

    Semua referensi mengarah bahwa mikoriza lbh berkembang dilahan kering, sy justru mencoba melakukannya dilahan sawah dengan perlakuan pemberian mikoriza pada persemaian, hasilnya tidak berbeda nyata. Tolong mas, kasih referensi sy mungkin ada yang melakukan hal seperti sy. Trimakasih

  30. mujianto Says:

    mas tolong dong kasih tau tempat mendapatkan MIKORIZA di JAWA TIMUR.

    terima kasih.

  31. araz meilin Says:

    Mas, minta tolong dong kirimin artikel yang ada kaitan aplikasi mikoriza pada tanaman padi di lahan rawa. Apakah ada mas? Terimakasih atas bantuannya..

  32. prasojo Says:

    apakah ada pengaruh yang signifikan mikoriza untuk di aplikasikan ke bibit tanaman klengkeng, mengingat di daerah kami (lampung) kondisi tanahnya cukup kering

    dan dimana ya klo untuk mendapatkan mikoriza di lampung
    trima kasih mas….

  33. Irwan Muas Says:

    Untuk P. Prasojo di Lampung. Tanaman lengkeng dapat diberikan fungi mikoriza, tetapi .juga harus diiringi nantinya dengan pemberian pupuk tambahan. Aplikasi dari inokulum FMA ini sebaiknya dilakukan pada periode (fase) pembibitan. Di Lampung rasanya belum ada yang membuat inokulum FMA ini. Inokulum FMA ini dapat diperoleh di Balitbu Tropika, Solok, Sumbar. Harga per kilo, Rp 50.000,- (diluar ongks kirim). Pemberiannya cukup hemat, cukup sekitar 3 – 4 gram per bibit, karena kepadatan sporanya tinggi. Juga tersedia inokulum yg berbentuk tablet. Untuk info lebih lanjut dpt hubungi e-mail: irwan_muas@yahoo.co.id

  34. heri Says:

    Kami siap membantu kawan2 dalam pengadaan mikoriza
    eceran Rp120.000/kg
    partai (diatas 1 ton) Rp 115.000/kg

    *harga nego blm termasuk ongkos kirim

  35. Fitra Says:

    asslm. sbelumnya sy ucpkan terimakasih atas posting yng telah ada… boleh sy minta tlg mas judul penelitian sy tenteng pengaruh aplikasi Mikoriza terhadap cabai merah dan abu serbuk gergaji.. sy bingung tentang langkah-langkah apa yang sy ambil… untuk itu boleh sy minta tinjauan pustaka lgi yng mendukung judul penlitian sy mas.. sblmnya dan ssdhnya sy ucpkan trmksh tlg krim k email

  36. Irwan Muas Says:

    Sebelum kita menyusun/merencanakan suatu penelitian, kita harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti ; tujuannya apa, hipotesanya bagaimana, dasarnya apa dll. Tentu saja semuanya ini perlu didukung dengan tinjaua pustaka. Kalau penelitian itu terdiri dari dua faktor atau lebih, tentu saja kita akan mengharapkan pengaruh interaksi dari faktor perlakuan yang kita berikan, yang ditunjukkan oleh respon tanaman nantinya. Saya kurang tau, apa dasarnya dik Fitra menggunakan abu serbuk gergaji yang dikombinasikan dengan aplikasi fungi mikoriza. Mengenai literatur tentang mikoriza, sebetulnya sangat banyak yang bisa di akses melalui internet.

  37. saiful Says:

    kami telah menyediakan mikoriza dg harga :
    Rp20.000/kg
    komposisinya:mikoriza +7 macam bakteri penyubur tanah (azotobakter,lactobacilus dll)
    hbg email:mujibsaisul99@yahoo.com

  38. saiful Says:

    kami telah menyediakan mikoriza dg harga :
    Rp20.000/kg (sudah termasuk biaya kirim)
    komposisinya:mikoriza +7 macam bakteri penyubur tanah (azotobakter,lactobacilus dll)
    hbg email:mujibsaiful99@yahoo.com

  39. dody Says:

    mas saiful, saya email koq reject ya…
    Technical details of permanent failure: This user doesn’t have a yahoo.com account (mujibsaisul99@yahoo.com)

  40. ryan Says:

    di daerah saya tidak ada yang menjual jamur mikoriza.. kalo boleh tau dimana kita dapat memper oleh atau mengetahui bahwa pada tanah tersebut terdapat jamur mikoriza..

  41. Irwan Muas Says:

    Mas Ryan, kalo memang ingin memperoleh inokulum mikoriza, dapat menghubungi saya : irwan_muas@yahoo.co.id. Untuk mengetahui apakah pada suatu tanah terdapat atau tidaknya fungi mikoriza, hanya dapat dilakukan di laboratorium dan tentu saja harus tau dulu prosedur kerjanya.

  42. intan Says:

    terimakasih atas info tentang mikorizanya.apakah ada info mengenai hubungan mikoriza bakteri dan arang?jika ada mohon diberitahukan ke email saya.thx 🙂

  43. rudi Says:

    mengapa aplikasi mikoriza pada tanaman HTI tidak menunjukkan perbedaan yang significant terhadap pertumbuhannya…,,,????

    thanks

  44. Tari Dewi Lestari Says:

    Terima kasih atas infonya. Akan dicoba untuk melihat dari analisis usaha tani dengan pemanfaatan mikoriza ini

  45. sutrisno Says:

    mas saya mau beli fungisida bayleton produksi PT buyers ??? Dimana toko yg menjualnya. saya sudah tanya kesana kemari tetapi blm dpt alamat yg menjualnya ??? thank’s

  46. sabti Says:

    mas suami sy mau beli mikoriza dimana ya?

  47. widodo Says:

    minta no hp Irwan Muas dong..mau beli mikoriza nih

  48. Irwan Muas Says:

    Irwan Muas : 081363479106
    Tq.

  49. MIKORIZA LAMONGAN Says:

    PUPUK ORGANIK MIKORIZA

    Solusi Mengembalikan Keseimbangan Lahan Pertanian

  50. MIKORIZA LAMONGAN Says:

    Contact Person Agen Pupuk Mikoriza

    ANANTA HP. 0821 4032 7876 Demangan Resident No.27 Lamongan Jawa Timur
    http://agenpupukmikoriza.wordpress.com

  51. zainuddin Says:

    sekarang kita harus kembali ke alam dengan memamfaatkan keagungan alam itu sendiri yaitu contohnya dengan menggunakan pupuk organik, pemamfaatan cendawan mikoriza dan pestisida alami yang semuanya di sediakan oleh alam.

  52. Geminiko Says:

    Mikoriza yang kami aplikasikan pada kelompok tani kami dapat memberikan hasil yang signifikan, biasanya tanpa mikoriza hasil panen padi rata-rata 7 ton/ha, sedangkan menggunakan mikoriza bisa mendapatkan 8 ton/ha.
    Apabila teman-teman membutuhkan mikoriza, kami juga menyediakan dengan harga 15 rb/kg, mikoriza hasil kelompok tani kami juga telah diuji oleh laboratorium fakultas pertanian universitas brawijaya.
    Contact : Geminiko
    Telp/SMS : 081805080551

  53. syaikhu ahmad Says:

    saya membutuhkan mikoriza tablet beli dimana? brap hargae? sy ahmad syaikhu no hp 08123435578,

  54. ria rosdiana Says:

    mas, judul penelitian saya tentang pengaruh pemberian MVA dan pupuk organik terhadap perubahan sifat fisik tanah urugan, punya materi pendukung tentang itu ga? mohon bantuannya..


Tinggalkan komentar

  • counter
  • Add to My Yahoo!
  • Powered by WordPress - WordPress Blogs Directory
  • Top Academics blogs
  • Bookmark and Share
  • Monitored by Pingdom
  • Review www.mbojo.wordpress.com on alexa.com
  • free counters
  • Read this FREE online!